Anisa Fitri Santosa
Nelayan tradisional mencari ikan masih menggunakan peralatan yang kurang memadai menyebabkan pencarian ikan yang kurang optimal dan efisien. Maka dengan itu pada penelitian ini memberikan terobosan baru untuk mempermudah mencari ikan dengan memanfaatkan teknologi yang akan dipaparkan berikutnya.
Gambar 1. Lokasi Pengambilan Data
Gambar 2. Proses Pengambilan Data
Pada gambar 1 dan gambar 2 merupakan pengambilan data berlokasi di Sidoarjo yang merupakan salah satu daerah yang cukup banyak penduduknya yang bekerja sebagai nelayan terutama di wilayah Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati.
Gambar 3. Tampilan Interface Website
Gambar 3 merupakan tampilan website dengan memanfaatkan leaflet sebagai front end. Kegiatan penangkapan ikan di wilayah tersebut membutuhkan terobosan baru untuk mempermudah penangkapan ikan secara maksimal yaitu dengan memanfaatkan SIG (Sistem Informasi Geografis) yaitu Leaftet yang memiliki banyak ekstensi yang mendukung pembuatan peta. Penyimpanan riwayat perjalanan nelayan tradisional di wilayah Gisik Cemandi atau bisa juga disebut data logger dengan memanfaatkan komputer atau laptop sebagai tampilan peta leaflet yang berfungsi untuk menginformasikan data dari kumpulan sensor peralatan tersebut. Diperlukannya sebuah media logging yaitu data logger, sehingga dapat dilakukan penyimpanan data.
Gambar 4. Jarak dengan Haversine
Pada Gambar 4 merupakan gambaran implementasi metode haversine pada website yang telah dibuat yaitu jarak antara LoRA gateway dengan titik informasi persebaran ikan dan cuaca buruk. Menggunakan metode haversine untuk menentukan jarak antara LoRA gateway dengan informasi adanya persebaran ikan dan cuaca buruk. Jarak yang ditampilkan pada website dengan metode haversine dengan perbandingan perhitungan excel menghasilkan perhitungan error sebesar 0,157%, sedangkan presentase error untuk akurasi gps latitude sebesar 0.000116% dan presentase longitude sebesar 0.000002%. Kinerja RSSI pada LoRA berkisar -57 dBM pada jarak 50 m dan -121dBM pada jarak 1500