SekilasPPNS

posted in: artikel | 0

PPNS sebagai satu-satunya Politeknik di Indonesia yang fokus pada bidang industri perkapalan dan teknologi penunjangnya

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) merupakan satuan kerja/Unit Pelaksana Teknis pada Ditjen Pendidikan Vokasi. Sesuai dengan peraturan Permendikbud No 28 Tahun 2021 Tentang Organsasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya berdiri pada tahun 1987 dengan masih menginduk ke ITS, sampai akhirnya dinyatakan sebagai Perguruan Tinggi yang mandiri pada tahun 2014. Kemandirian PPNS berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 6 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 42 Tahun 2014.

Saat ini dalam menyelenggarakan Perguruan Tinggi, PPNS mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014 tentang Organisasi dan tata Kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 42 tahun 2014 tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Permendikbud nomor 6 tahun 2014 tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pengelolaan sebuah perguruan tinggi, untuk itu PPNS perlu mengevaluasi dan merevisi kembali Struktur Organisasi dan Tata Kerja.

Sebagai perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan pelayanan publik, PPNS diberikan pilihan untuk melakukan perubahan status menjadi Badan Layanan Umum. PPNS mendapatkan status menjadi Satker BLU pada bulan September 2022 melalui KMK Nomor 371/KMK.05/2022, pertanggal 15 September 2022. Perguruan tinggi negeri yang berstatus sebagai Badan Layanan Umum memungkinkan terciptanya sistem pengelolaan keuangan perguruan tinggi negeri yang lebih fleksibel. Perubahan ini sangat penting karena kebutuhan dana yang makin tinggi tetapi sumber daya pemerintah terbatas, dimana fleksibilitas pengelolaan diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian dan berdampak pada peningkatan kinerja layanan.


Visi PPNS menjadi Politeknik Unggul bereputasi global mendasari kinerja dalam pelaksanaan Tri Dharma pada bidang teknologi perkapalan dan penunjangnya. PPNS mengelola 16 program studi dengan rincian satu program studi D2 Fast Track – Teknik Pengelasan dan Fabrikasi, 4 (empat) program studi jenjang Diploma-3 (advance diploma), 10 (sepuluh) program studi jenjang Sarjana Terapan (bachelor), dan satu program studi Magister Sains Terapan. Dalam bidang pengajaran, PPNS menerapkan kurikulum berbasis kompetensi mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dengan metode pembelajaran Teaching Factory. Dalam proses pembelajaran untuk mata kuliah teori telah dikembangkan dengan sistem pembelajaran Blended Learning, sehingga memungkinkan mahasiswa dan dosen bisa berinteraktif secara on line 24 jam dan mahasiswa bisa mereview materi-materi yang dirasa kurang paham setiap saat. Selain kurikulum yang selalu dikembangkan sesuai kebutuhan, PPNS juga menerbitkan sertifikat kompetensi bagi yang mahasiswa tingkat akhir yang dinyatakan kompeten pada uji kompetensi. Unit-unit kompetensi yang tertera dalam sertifikat kompetensi memberikan informasi yang jelas dan eksplisit tentang kemampuan pemegang sertifikat sehingga memudahkan pengguna lulusan dalam mendapatkan sumber daya manusia dengan kompetensi sesuai kebutuhan. Di sisi lain lulusan yang memegang sertifikat kompetensi mempunyai kekuatan untuk meyakinkan kompetensi yang dimiliki. Dengan demikian harmonisasi Pendidikan Tinggi sebagai pihak penyedia tenaga kerja dengan industri atau dunia usaha sebagai pengguna bisa dicapai.

Program sertifikasi kompetensi PPNS telah dirintis sejak tahun 2007. Pada saat itu PPNS menggunakan Rancangan Standar Kompetensi Kapal Baja sebagai acuan. Dalam perkembangannya, PPNS mendirikan LSP dengan lisensi dari BNSP pada tahun 2015 dan telah menjalani relisensi pada tahun 2019. Saat ini, LSP PPNS memiliki 17 skema sertifikasi BNSP lengkap dengan perangkat uji dan digunakan untuk uji kompetensi mahasiswa. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menempati 71.858 m2 dengan status tanah milik sendiri, dengan luas gedung 39.597 m2. Untuk mendukung tusi, PPNS memiliki 62 ruang kelas, 28 laboratorium/bengkel/studio, 6 laboratorium komputer, 18 ruangan dosen, 13 ruang untuk kegiatan ektra kurikuler mahasiswa, fasilitas olahraga, poliklinik, perpustakaan, kolam uji kapal dan fasilitas parkir. Selain itu, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya juga memiliki lahan diluar kampus utama seluas 13.082 m2 yang diproyeksikan sebagai lokasi pelaksanaan pembelajaran berbasis Teaching Factory di Lamongan.

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang dipimpin oleh Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., F.RINA memiliki kekuatan sumber daya manusia dengan jumlah SDM sebanyak 165 Dosen PNS dan Non PNS dan 100 Pegawai PNS dan Non PNS, serta jumlah mahasiswa aktif atau student body sebanyak 3750 Mahasiswa. Wilayah kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya melingkupi daerah Surabaya Timur tepatnya di Jalan Teknik Kimia Kampus ITS, Keputih Sukolilo. Bidang kemahasiswaan dan alumni difokuskan pada peningkatan layanan kemahasiswaan, penerimaan mahasiswa baru dan peningkatan akses perguruan tinggi melalui pemberian beasiswa. Penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara online. Setiap mahasiswa baru mendapatkan pelatihan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan. Selama mendapatkan pendidikan, mahasiswa PPNS berhak mendapatkan layanan kesehatan dipoliklinik kampus; mengikuti pengembangan minat & bakatmelalui UKM, serta kesempatan mendapatkan beasiswa. Secara rutin, PPNS menyelenggarakan dan melaksanakan Olimpiade fisika, kimia, matematika serta lomba debat Bahasa Inggris. Prestasi mahasiswa pada tahun ini juga sangat baik, mahasiswa PPNS berhasil meraih angka ratusan prestasi baik tingkat nasional maupun internasional. Selama 36 tahun pengabdian, PPNS telah melaksanakan beragam kegiatan kerjasama antara lain dengan perusahaan, instansi pemerintah/BUMN, Pemerintah daerah dan akademi komunitas. Kerjasama dilaksanakan dalam bidang pelatihan, penempatan magang (OJT) mahasiswa dan lulusan, rekrutmen dan proses assessment pegawai. Saat ini tercatat sebanyak 88 MoU dan MoA aktif hingga berakhir pada tahun 2025. Kerjasama yang baik antara PPNS dengan dunia industri terwujud dengan adanya Industrial Advisory Board (IAB) atau dewan penasehat industri yang memberikan masukan terkait pelaksanaan kegiatan pengajaran dan kompetensi lulusan.

Dalam skala nasional telah dibuktikan dengan dicapainya akreditasi A untuk akreditasi institusi PPNS dengan 8 (delapan) Program Studi telah terakreditasi unggul, 1 (satu) terakreditasi A, 5 (lima) terakreditasi B, 1 (Satu) terakreditasi baik dan Prodi D2 Fast Track masih proses. Disamping itu, terdapat 3 (tiga) program studi telah diakreditasi oleh RINA (Royal Institute of Naval Architecture). RINA merupakan badan/asosiasi untuk bidang perkapalan yang terdiri 126 negara di dunia dan berkantor pusat di London Inggris. Bahkan sejak April 2018 PPNS juga telah tercatat sebagai “Corporate Partner” dari RINA. Dalam bidang keselamatan, pada tanggal 18 September 2018 PPNS merupakan satu-satunya institusi pendidikan di Indonesia yang telah meraih pengharagaan“2018 Education Award” dari WSO (World of Safety Organitation) yang berkantor di Charleston, West Virginia, USA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *