Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) bersama dengan PT Fiberboat Indonesia memproduksi kubus apung seanocs untuk PLTS Apung di Wisata Embung BABO, Desa Sidobandung, Bojonegoro, Jawa Timur. Keberadaan PLTS tersebut menjadi bentuk dukungan PPNS terhadap pengembangan energi terbarukan, sekaligus sumbangsih PPNS untuk pengembangan potensi daerah, salah satunya potensi Wisata Embung BABO.
PLTS Apung di Wisata Embung BABO merupakan salah satu karya nyata dari program Matching Fund untuk skema hilirisasi produk penelitian terapan 2020. Program ini melibatkan sejumlah dosen PPNS, di antaranya Mohammad Basuki Rahmat, Arie Indartono, Budianto, Hendro Agus Widodo, dan Joessianto Eko Putro. Selain dosen, tim ini juga melibatkan sejumlah mahasiswa PPNS.
Pemasangan PLTS di Desa Sidobangun sendiri sudah dilakukan pada 3–4 Desember 2022 dengan memasang panel distribusi, baterai, solar cell, serta jalur kabel. Sementara itu, serah terima sekaligus peresmian PLTS Apung ini dilakukan sepekan kemudian, yakni pada 11 Desember 2022.
“Dengan adanya PLTS Apung ini semoga dapat mengurangi biaya operasional listrik dengan sumber energi terbarukan. PPNS juga akan terus berkomitmen untuk mengembangkan teknologi dengan industri pendukung kami untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat,” kata Arie.
Prosesi serah terima sekaligus peresmian operasional PLTS Apung tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan kabupaten, kecamatan, kepala dinas, dan tim dari program penelitian. Wakil Direktur III PPNS, Arie Indartono, juga hadir dalam acara tersebut untuk memberikan sambutan.
Arie Indartono dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya kolaborasi penelitian antara PPNS bersama mitra, baik dari pemerintah daerah, kelompok masyarakat, dan industri. Kolaborasi tersebut penting untuk bisa menangani berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Ia juga berharap keberadaan PLTS Apung tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
PLTS ini sendiri memiliki 30 lampu yang masing-masing memiliki daya 50 watt untuk lampu penerangan jalan di sekitar waduk. Sistem PLTS ini terdiri atas 10 solar panel dengan kapasitas masing-masing panel 330 WP. Hasil evaluasi kapasitas baterai pada 15 lampu dapat bertahan selama 12 jam.Sementara itu, Kepala Desa Sidobandung, Sukijan, menyampaikan bahwa keberadaan PLTS Apung tersebut dapat menjadikan Embung BABO sebagai tujuan wisata edukasi teknologi.
“Terima kasih banyak untuk PPNS,” kata Sukijan.
Selain menyerahkan PLTS Apung, PPNS juga menyerahkan modul pembelajaran PLTS Apung untuk siswa SD/SMP/SMA. Harapannya, modul yang diberikan dapat memberikan pemahaman bagi siswa sekolah tentang energi terbarukan, khususnya PLTS Apung. (PPNS/Nan/NA)