Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang pelaut dalam mengetahui informasi serta untuk berkomunikasi selama pelayaran dan untuk menjamin keselamatan ABK dan pengguna kapal, alur yang sempit dan jumlah kapal yang semakin meningkat saat berlayar mengakibatkan resiko kecelakaan yang tinggi khususnya resiko tabrakaan antar kapal. Kapal tanker merupakan kapal dengan muatan bahan bakar dan Kapal dengan panjang serta lebar yang cukup besar apabila kapal tidak menggunakan AIS maka kemungkinan kecelakaan sangat besar. Akan tetapi AIS adalah peralatan electronik yang memiliki kendala serta kerusakan-kerusakan yang harus di tangani. Penggunaan AIS diperlukan untuk menghindari resiko kecelakaan khususnya tabrakan antar kapal, untuk mengidentifikasi kapal yang tidak sesuai aturan jalan. Dengan AIS (Automatic Identification System) maka kapal-kapal yang berlayar dapat saling berkomunikasi, mengetahi informasi kapal, dan mengidentifikasi posisi kapal AIS juga terkoneksi dengan alat navigasi lainnya seperti ECDIS, GPS, SPEED LOG, GYROCOMPAS, ARPA/RADAR sehingga fungsi dan penggunaan AIS sangat efektif dalam mengetahui kecepatan, posisi, serta tujuan dari kapal, AIS juga harus dilakukan perawatan dan pengetesan setiap saat supaya fungsi dan cara kerja AIS dapat berjalan dengan baik. Peraturan dari IMO (International maritime organization) membuat suatu aturan yaitu regulation 19 SOLAS chapter v yang berisi dimana penggunaan, pemasangan AIS harus ada pada kapal tanker, kapal penumpang, dan kapal berukuran 300 GT ( Gross tonnage ) keatas, serta AIS harus menyediakan data informasi berupa identitas kapal, jenis kapal, posisi, tujuan, kecepatan, status navigasi, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pelayaran. Troubleshooting pada AIS yang sering terjadi adalah pada saat pengiriman pesan, seperti pesan yang tidak terkirim, GPS eror, dan komunikasi eror. Kata kunci : AIS, pemasangan, troubleshooting
Knowledge of navigation tools are very important to help a sailor in the know and to communicate information during shipping and to ensure the safety of the crew and ship users, narrow grooves and an increasing number of ships while sailing resulted in high accident risk, especially the risk of inter-vessel tabrakaan . The tanker is a cargo ship with fuel and ship with a length and width that is large enough if the ship does not use AIS then chances are very big accident. However, AIS is electronic equipment that has constraints as well as the damages should be handled. The use of AIS is needed to avoid the risk of accidents, especially collisions between ships, to identify ships that do not fit the rules of the road. With AIS (Automatic Identification System) the ships that sail can communicate with each other, mengetahi ship information, and identify the position of the AIS vessel is also connected with other navigation equipment such as ECDIS, GPS, SPEED LOG, GYROCOMPAS, ARPA / RADAR so that the function and use of AIS very effective in knowing the speed, position, and the purpose of the ship, the AIS should also be maintenance and testing at any time in order to function and how the AIS can run well. Regulation of the IMO (International Maritime Organization) to make a rule that regulation 19 of SOLAS chapter V that contains where the use, the installation of AIS should be there on tankers, passenger ships, and ships measuring 300 GT (gross tonnage) and above, as well as AIS shall provide information a ship’s identity, type of ship, position, destination, speed, navigational status and other information relating to the safety of shipping. Troubleshooting the AIS is often the case when sending messages, such as messages that are not sent, the GPS errors, and communication errors.
AIS FA170 adalah salah satu alat navigasi yang diterapkan pada semua kapal. AIS FA170 tipe ini dipasang dan dipakai pada kapal perang SSV 2 yang dikerjakan oleh PT.X khususnya divisi kapal niaga. Pada divisi kapal niaga saat ini telah dipercayai untuk membuat kapal perang SSV 2. AIS sebagai suatu sistem yang sangat vital dalam transportasi laut, karena sangat membantu dalam melacak secara otomatis posisi kapal dan dengan pelayanan lalu lintas kapal (VTS) untuk mengidentifikasi dan menemukan kapal oleh elektronik pertukaran data dengan kapal lain di dekatnya. Karena keterbatasan dari kemampuan radio, dan karena tidak semua kapal yang dilengkapi dengan AIS, sistem ini berarti yang diutamakan untuk digunakan sebagai alat peninjau dan untuk menghindarkan resiko dari tabrakan daripada sebagai sistem pencegah tabrakan secara otomatis, sesuai dengan International Regulations for Preventing Collisions at Sea. Pada kapal perang SSV 2 ini AIS yang digunakan telah memakai tipe yang terbaru dari tipe yang digunakan pada kapal yang sama sebelumnya, yang tentunya semua sistem yang tersedia lebih bagus dari tipe yang sebelumnya, tetapi meskipun AIS tipe terbaru harus ada seatrial, karena dengan seatrial dapat diketahui alat tersebut berfungsi normal atau tidak sesuai dengan fungsinya. Kata kunci: AIS FA-170, Navigasi kapal, sistem kerja
AIS FA170 is one of the navigation tools applied to all ships. This type AIS FA170 is installed and used on SSV 2 warships which are undertaken by PT.X especially the commercial ship division. In today’s commercial ship division it has been believed to make SSV 2 warships. AIS as a vital system in marine transportation, as it is helpful in automatically tracking ship positions and with vessel traffic service (VTS) to identify and locate ships by Electronic data exchange with other vessels nearby. Due to the limitations of radio capabilities, and since not all ships are equipped with AIS, this system means that it is preferred to be used as a review tool and to avoid the risk of collisions rather than as an automatic collision prevention system, in accordance with the International Regulations for Preventing Collisions at Sea. In this SSV 2 warship the AIS used has used the newest type of type used on the same vessel before, of course all the available systems are better than the previous type, but although the latest AIS type should have seatrial, as with seatrial can Known tool is functioning normally or not in accordance with its function. Keywords: AIS FA-170, Navigation Vessels, Working System of AIS FA-170
Selat madura merupakan salah satu wilayah yang cukup berbahaya bagi kapal yang melintasinya dan nahkoda harus berhati-hati ketika melintasi wilayah tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan seperti tubrukan kapal. Faktor terjadinya kecelakaan laut yaitu faktor human error, lingkungan seperti angin, arus, ombak dan faktor-faktor lainnya. Kecelakaan ini harus diminimalisir supaya tidak terjatuhnya korban dan memberikan keamanan bagi penumpang dan barang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat keselamatan kapal kecil penangkap ikan di Selat Madura dengan menggunakan metode environmental stress. Dalam proses analisa, menggunakan data AIS berbasis android dalam penentuan posisi, arah, kecepatan kapal dan penentuan parameter dalam perhitungan environmental stress didasarkan pada kondisi topografi dan kondisi lalu lintas laut. Hasil analisa dari 3 simulasi yaitu simulasi 1 pada kapal nelayan dengan variasi 5 kecepatan dan 1 variasi posisi dikategorikan cukup aman, simulasi 2 pada kapal nelayan dengan variasi 8 posisi dan 1 variasi kecepatan dikategorikan 7 posisi cukup aman dan 1 posisi berbahaya, simulasi 3 pada kapal penumpang dengan variasi 5 kecepatan dan 1 variasi posisi yaitu 1 posisi dikategorikan sedang, 4 posisi dikategorikan cukup berbahaya. Kata kunci: Data AIS, Environmental Stress, Kecelakaan, ,Keselamatan Kapal, Selat Madura.
The Madura Strait is one of the areas which is quite dangerous for the ship that passes through it and the captain must be careful when crossing the area. It can affect in accidents such as ship collisions. Several factors that cause marine accidents are human error factor and natural factors such as wind, currents, waves and other factors. The accident has to be minimized so that it will not cause fatalities and provide security for passengers and stuff. The purpose of this study is to analyze the level of safety of small fishing vessels in the Madura Strait by using environmental stress methods. The analysis process uses AIS based on android data to determine the position, direction, velocity and parameters in environmental stress calculations based on topographic conditions and sea traffic conditions. The Result of the analysis from 3 simulations are simulation 1 on small fishing vessel with variation of 5 speed and 1 position variation categorized safe enough, simulation 2 on small fishing vessel with variation of 8 position and 1 variation of speed categorized 7 position safe enough and 1 position dangerous, simulation 3 on passenger ships with 5 variation of speeds and 1 variation of positions are 1 position categorized as moderate, 4 positions categorized as quite dangerous. Keywords: Accidents, AIS Data, Environmental Stress, Madura Strait, Ship Safety.