Sebuah AIS (Automatic Identification System) tester bekerja dengan cara mengirim dan menerima sinyal AIS untuk memastikan bahwa peralatan AIS pada kapal berfungsi dengan baik. Berikut adalah ringkasan umum cara kerja AIS tester:
- Koneksi ke Sistem AIS: Tester dihubungkan ke sistem AIS pada kapal melalui kabel data atau secara nirkabel jika mendukung konektivitas tersebut.
- Penerimaan Sinyal: AIS tester akan menerima sinyal AIS yang dikirimkan oleh sistem kapal. Ini termasuk informasi seperti identitas kapal, posisi, kecepatan, arah, dan informasi navigasi lainnya.
- Verifikasi Data: Tester kemudian akan memverifikasi data yang diterima untuk keakuratan dan kelengkapan. Ini termasuk memeriksa format data dan memastikan bahwa semua informasi yang wajib dikirimkan oleh sistem AIS ada dan akurat.
- Simulasi dan Pengujian: Dalam beberapa kasus, tester AIS juga dapat mensimulasikan pengiriman dan penerimaan sinyal AIS untuk memastikan bahwa sistem kapal dapat mendeteksi dan memproses sinyal AIS dari kapal lain dengan benar.
- Perekaman dan Analisis: AIS tester merekam data yang diterima dan menampilkan informasi ini dalam format yang dapat dibaca untuk analisis lebih lanjut. Ini bisa termasuk pemeriksaan terhadap kualitas sinyal, waktu tanggapan, dan parameter teknis lainnya.
- Pelaporan: Setelah proses pengujian selesai, perangkat dapat menghasilkan laporan yang menunjukkan status sistem AIS kapal, termasuk segala potensi masalah atau kesalahan yang ditemukan.
- Pembaruan Firmware: Dalam beberapa kasus, tester juga dapat digunakan untuk memperbarui firmware atau software dari sistem AIS pada kapal untuk memastikan perangkat lunak terkini dan sesuai dengan standar terbaru.
AIS tester adalah alat penting untuk memastikan keselamatan dan kepatuhan peraturan maritim, karena sistem AIS yang berfungsi dengan baik sangat penting untuk navigasi dan keselamatan di laut.